Rabu, 06 Juni 2012

DAKWAH RASULULLAH PERIODE MADINAH



 A.   LATAR BELAKANG
Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah saw. di Mekah, bangsa Quraisy melakukan pemboikotan terhadap bani Hasyim dan bani Muthalib (keluarga besar Muhammad saw.) untuk melupuhkan gerakan Muhammad saw. Beberapa pemboikotan tersebut antara lain ;
*      Memutuskan hubungan perkawinan.
*      Memutuskan hubungan jual beli.
*      Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.
*      Tidak ada tolong-menolong.
Pemboikotan itu tertulis diatas selembar sahitah atau plakat yang digantung di kakbah dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad saw. menghentikan gerakannya. Selama tiga tahun bani Hasyim dan bani Muthalib menderita kemiskinan dan juga banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan hidup dan menyelamatkan diri karena pemboikotan itu. Di tambah lagi datangnya ujian kepada Rasulullah saw. pada tahun ke-10 dari masa kenabian (620 M) yaitu wafatnya paman beliau Abu Thalib pada usia dan istrinya, Khadijah yang sangat Rasulullah cintai. Dalam sejarah hal ini disebut Amul Huzni (tahun kesedihan atautahun sukacita).
Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang Quraisy makin berani menganggu dan menghalangi Rasulullah dengan melemparkan kotoran kepunggun nabi dan mencekik hingga nabi hamper meninggal. Oleh karena itu, Nabi Muhammad bersama Zaid bin Harisah pergi hijrah ke Taif untuk berdakwah dan menemui pemuka-pemuka kabilah Tsaqi dan mengajak mereka kepada islam. Namun ajakan beliau ditolak dengan kasar hingga mengusir, menyoraki, dan mengejar Rasulullah saw. pada saat itu Rasulullah berlindung dibawah pohon anggur di kebun Utba dan Syaiba (anak Rabia) dengan keadaan terluka. Muhammad saw. dan pengikutnya terus tertimpa kesulitan dan hambatan tetapi mereka sabra dan tawakal.
Karena menghadapi ujian yang sangat berat dan tingkat perjuangan yang sudah berada pada puncaknya, Rasulullah saw. diperintahkan oleh Allah SWT. untuk menjalani Isra dan Mikraj dari Mekah menuju Baitul Maqdis di Palestina dan selanjutnya naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (QS Al-Isra/17:1). Pada malam tanggal 17 rajab tahun ke-11 dari kenabian dan ditempuh hanya dalam satu malam. Hikmah dari peristiwa Isra dan Mikraj antara lain :
*     Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad saw. yang tak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya.
*     Menambah kekuatan iman dan keyakinan beliau sebagai Rasul untuk terus menyerukan agama Allah kepada seluruh umat manusia.
*     Menjadi ujian bagi kaum muslim sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam.
Peristiwa ini diolok-olok oleh kaum Quraisy dan menudun Nabi Muhammad saw. sudah gila. Meski demikian, ada yang percaya terhadap kejadian ini, yaitu Abu Bakar sehingga namanya di tambahkan As Sidik. Yang As Sidik artinya benar.

B.   HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW. KE YATSRIB (MADINAH)

Faktor-faktor yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Yatsrib (Madinah) antara lain :
1.      Ada tanda-tanda yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Yastrib (madinah) antara lain :
*      Pada tahun 621 M. telah datang 13 orang penduduk Yastrib menemui Nabi Muhammad saw. dibukit Aqadah yang berikrar masuk islam (perjanjian Aqabah I)
*      Pada tahun 622 M, datang sebanyak 73 orang Yastrib ke Mekah terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Saat itu mereka tampak datnag untuk melakukan haji, tetapi sesungguhnya untuk menjumpai rasulullah dan mengajaknya pindah ke Yastrib serta berjanji membela, mempertahankan dan melindungi Rasulullah beserta pengikut dan keluarganya seperti melindungi diri mereka sendiri. (perjanjian Aqbah II). Akhirnya , Rasulullah menyuruh sahabat-sahabtnya berpindah bersama.

2.      Ada rencana pembunuhan terhadap Rasulullah saw. oleh kaum kafir Quraisy yang kesepakatannya diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa :
*     Mereka sangat khawatir apabila Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yastrib dan akan menyerang kafilah-kafilah dagang Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Hal ini mengakibatkan kerugian bagi perniagaan mereka.
*     Mereka akan membunuh Muhammas sebelum ia ikut pindah ke Yastrib. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan masa depan bangsa Quraisy.
*     Mereka menyusun rencana pembunuhan Muhamma dengan cara setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh suku Quraisy, kemudian mengepung rumah Nabi saw. dan akan membunuhnya di saat fajar ketika ia melaksanakan shalat subuh.
Rencana tersebut diketahui Rasulullah saw. yang kemudian mengatur strategi dengan meminta Ali bin abi Thalib untuk tidur ditempat beliau. Rasulullah berkemas sendiri dan meninggalkan rumah, tampak disekeliling rumahnya para pemuda kaum Quraisy tertidur lelap. Selanjutnya Rasulullah menuju rumah Abu Bakar Sidik dan mereka menuju ke gua di bukin Tsur, sebelah selatan kota Mekah untuk sembunyi beberapa hari.
Pemuda-pemuda Quraisy langsung mengejar dan menjelajahi seluruh kota untuk mencari Rasulullah saw. ketika mengetahui yang tidur ternyata Ali Bin Abi Thalib, tetapi hasilnya nihil. Mereka menyusul kea rah Yatsrib dan sampai juga di Gua Tsur, akan tetapi mereka tida menemukan seorang pun disana karena pintu gua tertutupi oleh jarring laba-laba seakan tidak pernah orang masuk ke gua tersebut. Mereka pun kembali dengan tangan hampa. Selama tiga hari nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi, kemudian mereka kembali meneruskan perjalanan.


C.    AKHIR PERIODE DAKWAH RASULULLAH DI KOTA MEKAH
Dengan hijrahnya Rasulullah saw. dari Mekah ini, berakhirlah periode pertama sejarah risalahnya di kota Mekah yang ± 13 tahun lamanya beliau menyerukan Islam di tengah masyarakat Mekah denan Jihad, sabar , dan mengorbankan harta, jiwa serta tanpa menggunakan kekerasan atau perusakan fasilitas dan harta benda yang dimiliki oleh kaum kafir Quraisy.
Sebelum ke kota Yatsrib, Rasulullah saw. singgah di Quba (± 10 km jauhnya dari Yatsrib). Disini Rasulullah mendirikan sebuah mesjid (Mesjid Quba) tepat pada hari Jum’at, 12 rabiulawal tahun 1 hujriah (24 September 622 M.). Rasulullah saw., Abu Bakar, dan Ali Bin Abi Thalib saat memasuki kota Yatsrib mendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat madinah. Pada hari itu juga, Rasulullah saw. mengadakan salat jumat yang pertama kali dan berkhotbah di hadapan kaum Muhajirin dan Ansar.
Sejak saat itu, kota Yatsrui berubah nama menjadi Madinah Nabi (Madinah Rasul). Yang disebut Madinah. Orang-orang yang pindah atau hijrah mendapat sambutan kaum muhajirin (pendatang). Adapun oenduduk asli disebut Ansar (pembela). Penduduk kota Madinah itu sendiri terdiri dari dua golongan yang berbeda yaitu :
*      Golongan Arab yang berada dari selatan, yaitu suku Aus dan Khazraj.
*      Golongan Yahudi, yaitu orang-orang Israil yang berasal dari utara (Palestina). Kebiasaan orang yahudi adalah selalu membanggakan diri dan sering mengadu domba antar suku Aus dan Khazraj.
Peristiwa hijrah ini amat penting artinya bagi Islam dan kaum Muslim karena hijrahnya Nabi saw. dari Mekah ke Madinah dijadikan sebagai pemulaan tahun hijriah. Dengan hijrahrahnya kaum muslim, terbukalah kesempatan bagi Nabi saw. untuk mengatur strategi membentuk masyarakat muslim yang bebas dari ancaman dan tekanan. Beberapa dari strategi itu adalah mengadakan perjanjian saling membantu anatar kaum muslim dengan orang-orang non muslim dan membangun kerja sama (politik, ekonomi, sosial, serta dasar-dasar daulah Islamiyah.)
D.   SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE MADINAH
Beberapa hal yang dilakukan oleh  Rasulullah saw. berkaitan dengan substansi dan strategi pada periode Madinah antara lain sebagai berikut :
*      Membina masyarakat muslim melalui persaudaraan antara kaum mMuhajirin dan Ansar. Sebagai contoh, Abu bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid.
*      Memelihara dan mempertahankan masyarakat muslim.
Rasulullah saw. membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum yahudi yang berdiam di dalam kota Madinah dan sekitarnya. Isi perjanjian tersebut adalah :
a.       Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggota golongannya
b.      Semua lapisan harus tolong menolong dan saling membantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka.
c.       Kota Madinah adalah Kota suci  yang wajib dihormati oleh mereka yang terkait dengan perjanjian itu.
d.      Mengakui dan menaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi Muhammad saw.
e.       Meletakkan dasar-dasar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat islam.
Melalui wahyu yang turunn dikota Madinah Nabi Muhammad saw. dapat menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim, dengan dasar-dasar yang kokoh ini terbentuk sebuah masyarakat dan pemerintahan islam sehinggu terwujud baldatun tayyibatun warabbun gafur. Yaitu suatu Negara yang aman dengan limpahan karunia Allah yang Mahakasih.  Nama lain dari kota Madinah adalah Madinatul Munawwarah (kota yang bercahay)

E.    HIKMAH SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE MADINAH
Beberapa hikmah yang dapat diambil adalah :
*      Terjalinnya persaudaraan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Ansar
*      Sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antarsesama pemeluk agama
*      Menumbuhkankembangkan tolong-menolong antara yang kuat dengan yang lemah, yang kaya denga yang miskin agar umat islam menjadi satu tumbuh yang kuat.
*      Memahami bahwa umat islam harus berpegang pada aturan Allah.
*      Memahami dan menyadari bahwa kita wajib menjalin hubungan yang baik dengan Allah dan dengan sesame manusia
*      Kita mendapat warisan yang sangat menentukan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat, yaitu dua pusaka, Kitabullah (Al-Quran) dan sunnah Rasul
*      Menjadikan perjuangan Rasulullah sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan islamn berdasarkan peraturan Allah (Al Quran)
*      Terciptanya hubungan yang kondusif, yaitu saling memerlukan dan membutuhkan si kaya dan simiskin.

F.    SIKAP DAN PERILAKU
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah ini antara lain :
*      Mencintai Rasulullah saw. dengan konsisten dan berkomitmen melaksanakan Al Quran dan sunah sebagai bukti merawat dan melestarikan ketakwaan.
*      Mensosialisasikan sunah nabi, seperti gemar menafkahkan harta di waktu lapang maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain serta tolong-menolong.
*      Gemar membaca buku, termasuk buku sejarah, khususnya sejarah Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.
*      Memelihara silaturahmi dan rukun sesame manusia, khususnya rukun sesame orang yang melaksanakan Rukun islam.
*      Apabila mampu, mengunjungi tanah suci Mekah dan Madinah untuk melihat atau napak tilas perjuangan nabi Muhammad saw. dan menunaikan ibadah haji atau umrah.
*      Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadis sahih serta mengaplikasikan pesan-pesan yang terdapat di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
*      Senantiasa berjihad di jalan Allah dengan mengikuti petunjuk Al-Wuran, bersikap sabar, dan tidak merusak.
*      Aktif atau ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam, seperti maulid atau Isra Mikraj.
*      Merawat dan melestarikan tempat ibadah (mesjid), yakni dengan membersihkan dan mengisinya dengan kegiatan salat berjemaah, pengajian/diskusi, dan lain-lain sehingga terwujud kehidupan yang islami.
*      Menekuni dan mempelajarinya warisan Nabi Muhammad saw. yaitu Al Quran dan sunahnya serta diaplikasikan semaksimal mungkin di dalam kegiatan sehari-hari.


PENUTUPAN

*KESIMPULAN
RASULULLAH SAW. memiliki keteladanan yang luar biasa. Ketika berada dalam kesulitan dan perjuangan mendakwah islam yang banyak memiliki halangan, Beliau tetap sabar, ikhlas, dan penuh ketabahan tanpa sedikitpun berbuat kasar kepada kaum Quraisy. Rasulullah saw. bersama pengikutnya dengan hati lapang dan iklas meninggalkan segala harta benda dan keluarga yang sangat dicintai untuk hijrah ke kota Madinah, yang nama lainnya Madinatul Munawarah dengan tujuan mendakwahkan agama islam kepada seluruh umat manusia.
Keimanan semua umat islam harus di buktikan dengan mempercayai Nabi Muhammad melakukan Isra dan Mikraj hanya dalam waktu satu malam yang tidak semua orang bisa mempercayainya.
*SARAN
Dengan peristiwa yang dialami Nabi Muhammad saw. dalam dakwah nya pada periode Madinah. Banyak hal-hal yang tidak biasa dialami oleh Rasulullah saw. seperti saat Beliau melakukan Isra dan Mikraj hanya dalam waktu semalam dan pada saat beliau bersama Abu bakar bersembunyi dari kejaran pemuda-pemuda Quraisy di Gua tsur, Allah menampakan kuasanya dengan melindungi Rasulullah dan Abu bakar yang ditutupi jarrng laba-laba yang seakan belum ada orang yang masuk di sana.
Dengan demikian. Peristiwa pada dakwah Rasulullah periode ini harus kita teladani dan harus kita percayai hanya dengan iman dan jadikan semua kisah perjalanan Rasulullah pada Dakwah Periode madinah ini sebagai keteladanan untuk kita semua.


2 komentar: